“KONSEKUENSI KULTURAL MEDIA BARU”

Nama  : Dwi Rahmi Purnamasari

NPM   : D1E009010

• Renungkanlah apakah konsekuensi social dan cultural dari media baru, menguntungkan atau merugikan anda.  Jelaskan dan analisis!

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara pandang dan perilaku orang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode – metode  baru. Bahkan semakin lama, dengan adanya kemajuan teknologi atau media baru ini kita dapat terhubung dan berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun relasi bisnis kita dengan harga yang  relatif murah dan dengan kualitas yang cenderung meningkat. Selain itu kita dengan mudah dapat mengakses informasi dari berbagai macam situs/web.

Namun dengan adanya teknologi ini untuk sebagian orang justru memberikan dampak negatif terhadap kualitas dari hubungan yang mereka jalin antar sesama manusia. Contohnya saja, Bagaimana tidak belakangan ini masyarakat lebih nyaman mengumpulkan teman - teman didunia maya (seperti facebook) dari pada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi riil yang ada di lingkungan sekitar mereka. Sebenarnya apabila antar manusia tersebut dapat berinteraksi dan berorganisasi dengan baik akan memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih baik, kongkrit dan intents.

Banyak orang yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan teman difacebook tapi di dunia nyata, mereka hanya memiliki beberapa orang teman dekat yang menemani keseharian mereka. Inilah salah satu dampak negatif facebook yang sampai sekarang mungkin belum disadari oleh beberapa orang. Mereka telah kehilangan kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan online. Padahal jika terjadi suatu hal yang krusial pada kehidupan kita, yang bisa membantu kita bukanlah orang-orang yang kita kenal didunia maya tapi orang-orang yang hidup disekitar kita. Oleh karena itu, mari kita imbangi kehidupan aktif kita didunia maya dengan menjalin hubungan dan komunikasi yang intents dengan masyarakat yang ada disekitar kita.

Dari contoh persoalan diatas, kalau dihubungkan dengan budaya kita, tentu ada konsekuensi bagi kita yang suka menggunakan media baru seperti facebook ini yaitu berkurangnya rasa patuh kita terhadap norma – norma dan nilai – nilai tata cara budaya Negara kita. Hanya saja karena adanya kemajuan teknologi ini membuat minat masyarakat Indonesia tertarik untuk mengikuti budaya dari luar. Pada dasarnya ada beberapa daerah  di Indonesia yang mengutamakan kerjasama, gotong royong, aktif dilingkungan sekitar serta  suka bersilahturahmi dengan sesama. Dan ada juga yang mengajarkan kita bahwa budaya kita berbeda dengan budaya diluar. Namun tetap saja kita belum menyadari untuk meniru hal yang positif dibudaya kita sendiri. Kalau saja masyarakat Indonesia bisa memilah – milah dan memilih – milih mana informasi dan teknologi yang baik dan positif untuk diikuti dan mana yang tidak boleh diikuti.

Sebenarnya segala sesuatu memang mempunyai sisi baik dan sisi buruk, inilah yang menimbulkan kontroversial terhadap suatu masalah, dimana ada pihak yang merasa diuntungkan dan ada pula yang menganggap suatu hal merugikan, namun menguntungkan dan merugikan selalu ada dalam setiap hal, tinggal bagaimana kita menyikapi dan menggunakannya.

Mungkin karena beberapa kelemahan facebook berikut ini sehingga ada wacana yang mau mengharamkan facebook.

Kerugian facebook yang umum menurut saya tentu rugi materi atau uang buat akses internet, namun hal ini masih bisa ditutup dengan kepuasan dan kesenangan yang kita dapat dengan bermain facebook. Karena senang dan bahagia itu memang mahal harganya.

Membuang waktu, mungkin merupakan salah satunya, jika kita asik bermain facebook biasanya kita lupa akan waktu karena keasikan.

Kemudian kita juga bisa tertipu. Dan  ini yang banyak terjadi didunia maya, ternyata aslinya temen kita tidak sesuai dengan profilenya di facebook. Kadang ada yang jujur menampilkan profil namun kadang ada juga yang memalsukannya, biasanya diisi dengan hal yang bagus saja. misalnya kuliahnya di Amrik, atau Singapore, atau Jepang, padahal sebenarnya hanya kuliah di dalam negeri saja (hahaha). Namun memang di jejaring social ini tempatnya para anak – anak muda mengekspresikan dirinya. Bahkan bukan anak – anak muda saja yang menggunakan facebook ini. Tapi para orang tua juga banyak yang mempunyai facebook. namun itu semua tak perlu diambil pusing, perlu diingat sebenarnya mereka hanyalah ”temen virtual”.

Kemudian yang menyangkut data pribadi kita sesungguhnya merupakan kerugian besar bagi kita apabila kita publikasikan dan kita letakkan difacebook, mungkin saja password kita sama dengan tanggal lahir / makanan favorit atau apapun pribadi tentang kita yang mudah ditebak oleh orang lain. Yang penjahat tinggal lakukan hanyalah masuk ke situs tersebut dan akan menemukan password kita secepat kilat. Atau mungkin saja no hp kita yang kita tulis di situs-situs itu di gunakan untuk menipu kita, berpura-bura menjual barang yang kita sukai. Inilah kejahatan didunia maya dengan mudah mereka meng-hacker facebook kita. Sebagaimana kita tahu, salah satu keriangan yang bisa dilakukan oleh para anggota Facebook adalah saling berkirim aplikasi, yang bisa dilekatkan ke profil mereka. Fasilitas ini yang kemudian menjadi alasan mengapa Facebook menjadi begitu cepat naik daun. Ada ribuan game, kuiz, dan tes IQ sederhana tersedia bagi mereka. Dan, begitu pengguna menambahkan suatu aplikasi, teman-temannya akan terdorong untuk ikut menambahkan. Berhati-hatilah untuk memilih aplikasi.

Berikut beberapa keuntungan dan kerugian penggunan facebook        :

Kerugian

1. Mengurangi waktu efektif  (karena kita bisa bermain facebook berjam-jam).

2. Pornografi (facebook sangat memungkinkan untuk penyebaran photo-photo yang berbau pornografi).

3. Menghabiskan uang kita untuk mengakses internet apabila kita pergi ke warnet. Menghabiskan pulsa kita apabila kita mengakses nya melalui handphone.

4. Tugas sekolah terbengkelai (bagi pelajar, awalnya pergi ke internet untuk cari data buat tugas. Tetapi setelah sampai didepan komputer. Yang pertama dibuka adalah facebook, akhirnya lupa pada tujuan awal ke internet untuk mencari tugas).

5. Individualistik.(bagaimanapun silaturahmi tatap muka lebih kena di hati dari pada melalui dunia maya dan kita pun tidak tahu dengan orang yang sebenarnya).

6. Kerjaan terbengkelai (karena keasyikan main facebook akhirnya kerja yang harus dikerjakan dengan segera menjadi terbengkalai dan tidak dikerjakan).

7. Meningkatkan rasa cemburu pada pacar ataupun diantara suami/istri .

8. Menimbulkan pertengkaran keluarga ataupun perselingkuhan.

9. Black campaign.

10. Spionase.

Keuntungan

1. Menjalin silaturahmi (Islam menganjurkan kita untuk saling manjaga tali silaturahmi antar sesama umat islam).

2. Tempat belajar (banyak game pembelajaran disini, seperti mencoba tes toefl dan lain sebagainya).

3. Refreshing (facebook bisa digunakan untuk sedikit refreshing ditengah kepenatan kita sedang bekerja, misalnya, seperti bermain game di facebook).

4. Bisnis (bagi orang yang suka berbisnis, facebook merupakan salah satu ladang bisnis yang cukup menggiurkan, lihat saja kolom iklan facebook, sepertinya tidak pernah sepi dari iklan, malah makin banyak saja yang beriklan).

5. Tempat curhat (facebook bisa menjadi sarana curhat, kita tinggal menuliskan sepenggal kalimat yang menggirukan di kolom keadaan kita. Pasti banyak teman kita berdatangan untuk memberi komentar mereka).

6. Praktis (facebook mempunyai banyak fasilitas dibandingkan dengan situs jejaring lainnya. Sehingga lebih praktis dan komplit.contoh fasilitas yang tidak ada pada situs jejarin lainnya adalah chatting).

7. Cari jodoh (facebook merupakan salah satu tempat yang bisa diandalkan untuk tempat mencari jodoh. Karena ada yang sebelumnya kita belum kenal menjadi kenal lewat facebook).

8. Tempat kampanye politik paling murah (bulan-bulan ini adalah waktunya untuk pemilu. Kampanye adalah hal biasa yang sering muncul setiap hari. Termasuk difacebook. Bila dibandingkan dengan media lainnya. Facebooklah yang paling murah digunakan untuk melakukan kampanye politik).